KELUARGA INTI ( nuclear family ), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi
KELUARGA
BESAR ( extended family ), keluarga inti ditambah keluarga yang lain
(karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk
keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga
pasangan sejenis (guy/lesbian families).
FUNGSI KELUARGA
Beberapa fungsi
keluarga adalah (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 214-217) :
1. Fungsi Pengaturan
Keturunan
Dalam masyarakat orang
telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya
prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi,
abortus, dan teknik
lainnya. Meskipun
sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan,
tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena
fungsi reproduksi ini
merupakan hakikat untuk
kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan
hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan
sosial, misalnya dapat
melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada
hari tuanya.
Pada umumnya masyarakat
mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan
karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat
bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini
dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin
banyak anak semakin banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.
2. Fungsi Sosialisasi
atau Pendidikan
Fungsi ini untuk
mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk
personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat
berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang
ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar
norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat.
Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang
nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang
patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya
dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga,
anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya,
tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga
merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa
kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang
berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga,
khususnya seorang ibu.
3. Fungsi Ekonomi atau
Unit Produksi
Urusan-urusan pokok
untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit
produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara
anggota-anggotanya.
Jadi, keluarga
bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat
menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga
terlibat di dalam kegiatan pekerjaan
atau mata pencaharian
yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota
keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk
melanjutkan keturunan,
akan tetapi juga
memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.
Suami tidak hanya
sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi,
hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang
sedikit
banyak juga dipengaruhi
oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali
terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang
atau hilang sama sekali.
4. Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah
melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh
suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh
instansi negara.
5. Fungsi Penentuan
Status
Jika dalam masyarakat
terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya
pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga
mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan.
Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain
sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed
status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam
lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena
usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala
suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status
yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku,
usia, dan lain sebagainya. (http://organisasi.org/jenis-jenis-macam-mac
am-status-sosialstratifikasi-sosial-dalam-masyarakat-sosiologi).
6. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya
berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi
pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian
masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap
anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan
masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi
pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat,
misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
7. Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan
dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi
telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari
anak yang sama
sekali tidak pernah
mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan
afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup
(Horton dan Hunt)